Memahami Apa Itu QRIS, Manfaat, dan Cara Pakainya

missiondevice88Finance2 weeks ago48 Views

apa itu QRIS

Di tengah pesatnya perkembangan digital, gaya hidup masyarakat Indonesia ikut berubah, terutama dalam hal transaksi keuangan. Salah satu inovasi penting yang muncul adalah QRIS. Banyak yang sudah menggunakannya, tapi tak sedikit pula yang masih bertanya-tanya: apa itu QRIS, dan kenapa QRIS begitu penting di era digital seperti sekarang?

Melalui artikel ini, kamu akan memahami secara mendalam segala hal tentang QRIS: mulai dari pengertian, fungsi, manfaat, batas transaksi, cara menggunakan, hingga implementasinya dalam kehidupan sehari-hari dan sektor bisnis. Yuk, kita bahas satu per satu!

Apa Itu QRIS?

QRIS merupakan singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard. QRIS adalah sistem pembayaran berbasis QR code yang distandarisasi oleh Bank Indonesia (BI) dan dikembangkan bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Tujuan utama QRIS adalah menyatukan semua metode pembayaran berbasis QR yang ada di Indonesia ke dalam satu sistem standar.

Sebelum adanya QRIS, setiap penyedia layanan pembayaran memiliki kode QR masing-masing, yang membuat merchant harus menempel banyak QR code di meja kasir. Sekarang, dengan QRIS, cukup satu kode QR untuk menerima pembayaran dari berbagai dompet digital seperti GoPay, OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, hingga mobile banking.

Jenis-Jenis QRIS

Ada dua jenis QRIS yang umum digunakan dalam transaksi offline maupun online, yaitu:

QRIS Statis

QRIS statis adalah jenis QRIS yang menggunakan kode QR tetap, yang biasanya dicetak dan dipajang oleh merchant di lokasi usaha. Kode ini berisi informasi dasar tentang merchant, namun tidak mencantumkan nominal pembayaran. 

Oleh karena itu, saat melakukan transaksi, konsumen harus memasukkan jumlah yang akan dibayar secara manual melalui aplikasi pembayaran. QRIS statis banyak digunakan oleh pelaku usaha kecil karena sederhana dan tidak memerlukan integrasi teknologi tambahan.

QRIS Dinamis

QRIS dinamis merupakan jenis QRIS yang kode QR-nya dibuat secara otomatis untuk setiap transaksi. 

Baca Juga  Logo Bisnis, Ini Cara Membuatnya dengan Mudah

Kode ini mencantumkan informasi merchant sekaligus jumlah nominal pembayaran, sehingga konsumen tidak perlu lagi mengetikkan jumlah secara manual. QRIS dinamis umumnya digunakan oleh toko modern, restoran besar, atau e-commerce, karena terhubung langsung dengan sistem kasir atau aplikasi penjualan, membuat transaksi lebih cepat dan akurat.

Cara Menggunakan QRIS untuk Transaksi

Buat kamu yang baru pertama kali menggunakan QRIS, tenang saja! Prosesnya sangat mudah! Berikut ini langkah membayar menggunakan QRIS:

  1. Download dan buka aplikasi pembayaran seperti DANA, GoPay, OVO, atau LinkAja.
  2. Pilih fitur “Bayar” atau “Scan QR” di aplikasi tersebut.
  3. Arahkan kamera ke QRIS yang ada di kasir atau pedagang.
  4. Masukkan nominal (jika belum terisi otomatis), lalu konfirmasi.
  5. Masukkan PIN, dan pembayaran selesai!

Sementara itu, QRIS juga bisa diterapkan oleh pelaku usaha yang ingin menerima pembayaran lewat QRIS, berikut langkahnya:

  1. Daftar ke penyedia layanan QRIS resmi (misalnya: OY! Indonesia, Midtrans, Espay, DOKU, dan lainnya).
  2. Isi formulir dan lengkapi dokumen seperti KTP, NPWP, dan foto usaha.
  3. Tunggu verifikasi dan aktivasi QRIS, biasanya 2–5 hari kerja.
  4. Setelah aktif, kamu akan mendapatkan kode QRIS yang bisa dicetak atau diintegrasikan ke POS sistem.

Implementasi QRIS di Kehidupan Sehari-hari

Berikut beberapa contoh implementasi QRIS dalam kehidupan sehari-hari:

  • Warung makan di pinggir jalan yang menerima pembayaran dari GoPay dan DANA.
  • Transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, dan angkot yang mulai mengadopsi QRIS.
  • Donasi dan zakat di masjid dan lembaga sosial bisa dilakukan via QRIS.
  • Parkiran mall yang menerima QRIS sebagai metode pembayaran retribusi.
  • Tempat wisata dan taman nasional yang sudah cashless dengan QRIS.

Kelebihan dan Kekurangan QRIS

Berikut adalah penjabaran lebih detail dan panjang mengenai kelebihan dan kekurangan QRIS, sehingga kamu bisa memahami potensi serta keterbatasan dari sistem pembayaran digital ini secara menyeluruh:

Kelebihan QRIS

1. Satu Standar Nasional, Mudah Diakses

Sebelum adanya QRIS, setiap penyedia layanan pembayaran memiliki format QR sendiri. Hal ini membuat merchant harus menempelkan banyak QR di kasir dan menyulitkan konsumen. QRIS menyatukan semuanya ke dalam satu kode QR standar yang bisa dibaca oleh berbagai aplikasi keuangan seperti GoPay, OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, dan bank digital. Dengan sistem ini, konsumen hanya cukup scan satu kode, tanpa perlu bertanya dompet digital mana yang bisa digunakan.

Baca Juga  Apa Itu Finansial? Ini Definisi, Aspek, Jenis, dan Tujuannya

2. Cepat, Efisien, dan Paperless

Transaksi dengan QRIS bisa selesai hanya dalam beberapa detik. Tidak perlu menghitung uang kembalian, tidak ada risiko uang palsu, dan seluruh prosesnya tercatat secara digital. Ini menjadikan transaksi lebih cepat dibanding metode konvensional seperti tunai atau kartu debit/kredit. Merchant juga bisa langsung melihat riwayat transaksi tanpa perlu menyimpan struk fisik.

3. Dukungan Luas dari Aplikasi Keuangan

Karena QRIS adalah standar nasional yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, hampir semua penyedia layanan pembayaran digital mendukungnya. Ini membuat QRIS sangat fleksibel digunakan, baik oleh pengguna dompet digital maupun perbankan berbasis aplikasi. Bahkan bank-bank besar sudah mengintegrasikan fitur pembayaran QRIS ke dalam mobile banking mereka.

4. Mempermudah Pencatatan dan Pengelolaan Keuangan

Bagi pengguna pribadi, QRIS mencatat seluruh transaksi secara otomatis di aplikasi, sehingga memudahkan untuk melacak pengeluaran. Bagi pelaku usaha, pencatatan transaksi menjadi lebih tertib dan transparan. Data ini sangat berguna untuk kebutuhan pengajuan pinjaman, laporan pajak, atau sekadar menganalisis performa bisnis.

5. Mendukung UMKM dan Inklusi Keuangan

QRIS didesain agar mudah digunakan bahkan oleh pedagang kecil dan UMKM yang belum memiliki mesin EDC. Cukup bermodalkan smartphone dan akses internet, siapa pun bisa menjadi merchant QRIS. Ini membuka peluang ekonomi yang lebih luas dan membantu masyarakat yang sebelumnya belum tersentuh layanan keuangan formal.

Kekurangan QRIS

1. Butuh Akses Internet yang Stabil

Karena QRIS berbasis digital, baik merchant maupun konsumen membutuhkan koneksi internet aktif. Jika jaringan lambat atau tidak tersedia, transaksi tidak bisa dilakukan. Ini menjadi kendala di daerah-daerah terpencil yang belum memiliki infrastruktur jaringan yang baik.

2. Ketergantungan pada Aplikasi atau Sistem

QRIS hanya bisa digunakan jika aplikasi dompet digital atau mobile banking dalam keadaan normal. Jika server salah satu aplikasi sedang gangguan atau sedang dalam pemeliharaan (maintenance), maka transaksi tidak bisa dilakukan. Hal ini juga menjadi kendala saat terjadi outage nasional dari layanan tertentu.

3. Biaya MDR (Merchant Discount Rate)

Setiap transaksi QRIS akan dikenakan biaya MDR, yaitu potongan yang dibebankan kepada merchant oleh penyedia layanan pembayaran. Untuk UMKM, biaya ini saat ini ditetapkan sebesar 0,7% per transaksi (berdasarkan ketentuan Bank Indonesia). Meskipun tergolong kecil, bagi usaha kecil dengan margin tipis, potongan ini tetap terasa signifikan jika volume transaksi tinggi.

4. Rentan Kesalahan Input Manual (pada QR Statis)

Jika menggunakan QRIS statis, konsumen harus memasukkan nominal transaksi secara manual. Hal ini bisa menimbulkan potensi kesalahan input, seperti salah angka atau digit koma, terutama jika dilakukan tergesa-gesa. QRIS dinamis memang mengatasi hal ini, tetapi belum semua merchant menggunakannya.

Baca Juga  Panduan Setor Pajak secara Online, Anti Ribet!

5. Belum Merata di Semua Sektor

Meski pertumbuhannya cepat, masih banyak sektor usaha atau tempat umum yang belum mengadopsi QRIS. Selain itu, sebagian masyarakat belum familiar dengan penggunaannya, terutama mereka yang kurang akrab dengan teknologi atau belum memiliki smartphone.

Masa Depan QRIS dalam Beberapa Tahun Kedepan

Bank Indonesia terus mengembangkan QRIS untuk mendukung transaksi lintas negara. Di ASEAN, QRIS sudah mulai digunakan di Thailand, Malaysia, dan Singapura, memungkinkan masyarakat Indonesia bertransaksi di luar negeri dengan aplikasi dompet digital lokal.

Ke depannya, QRIS akan mendukung lebih banyak fitur seperti:

QRIS Tuntas (transfer antar pengguna via QR)

QRIS Tuntas memungkinkan kamu melakukan transfer dana antar individu cukup dengan memindai QR code penerima. Mirip seperti transfer via nomor rekening atau nomor HP, tapi menggunakan QR, sehingga pengguna bisa melakukan beberapa transaksi seperti:

  • Lebih mudah dalam membayar ke teman atau keluarga.
  • Tidak perlu input nomor rekening, cukup scan saja.
  • Mendukung sistem real-time, langsung masuk ke rekening penerima.

Implementasi ini akan memperluas fungsi QRIS tidak hanya untuk pembayaran ke merchant, tapi juga ke sesama pengguna individu.

QRIS Kredit (fitur pembayaran cicilan)

Dengan QRIS Kredit, pengguna bisa melakukan pembayaran secara cicilan atau dengan sistem kredit langsung dari aplikasi dompet digital saat scan QRIS. Contoh penggunaannya biasanya untuk membeli barang elektronik atau furniture dengan cicilan karena sudah terintegrasi dengan penyedia paylater atau lembaga pembiayaan resmi.

Manfaat:

  • Meningkatkan daya beli konsumen.
  • Membuka peluang merchant untuk menjual produk dengan harga lebih tinggi karena tersedia cicilan.

Fitur ini akan membuka kolaborasi antara QRIS, fintech lending, dan paylater resmi yang terdaftar di OJK.

QRIS Cross-border (ekspansi internasional)

QRIS Cross-border adalah fitur yang memungkinkan kamu menggunakan aplikasi pembayaran Indonesia untuk transaksi di luar negeri, khususnya di negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Contohnya:

  • Kamu ke Thailand dan bisa bayar pakai GoPay/OVO cukup dengan scan QR di merchant lokal.
  • Wisatawan asing juga bisa membayar di Indonesia pakai aplikasi dompet digital dari negaranya (yang sudah terhubung dengan sistem QRIS).

Manfaat:

  • Praktis saat traveling tanpa perlu tukar uang tunai.
  • Memperluas potensi pelaku UMKM untuk menjangkau wisatawan asing.

QRIS Cross-border mendukung interkoneksi antar sistem pembayaran QR nasional (seperti PromptPay di Thailand) yang disatukan melalui kerja sama antar bank sentral.

Penutup

QRIS adalah solusi modern untuk pembayaran non-tunai yang praktis, efisien, dan inklusif. Dengan satu standar QR code yang bisa digunakan oleh berbagai dompet digital, QRIS membuka jalan bagi masyarakat Indonesia menuju cashless society.

Kalau kamu pelaku usaha atau pengguna yang ingin hidup lebih praktis dan modern, menggunakan QRIS adalah langkah awal yang bijak. Jadi, sekarang kamu tidak hanya tahu apa itu QRIS, tapi juga paham bagaimana cara pakainya, manfaatnya, dan potensinya di masa depan.

Leave a reply

Loading Next Post...
Follow
Sidebar Search
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...