Rekber: Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaatnya dalam Transaksi Online

Ethan EllisFinance3 weeks ago62 Views

Rekber adalah

Dalam dunia jual beli online, keamanan adalah hal utama yang tidak bisa ditawar. Banyak kasus penipuan yang terjadi akibat minimnya sistem perlindungan untuk pembeli maupun penjual. Di sinilah peran penting “Rekber” atau Rekening Bersama. Tapi sebenarnya, rekber adalah apa?

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang pengertian Rekber, proses kerjanya, manfaat, kekurangan, serta tips aman menggunakan layanan Rekber agar kamu bisa bertransaksi online dengan lebih nyaman dan aman.

Apa Itu Rekber?

Rekber adalah singkatan dari Rekening Bersama, yaitu sistem pembayaran pihak ketiga yang menjadi perantara antara pembeli dan penjual dalam transaksi online. Dalam sistem ini, pembeli mengirimkan uang ke rekening pihak ketiga (penyedia layanan Rekber), dan setelah barang diterima oleh pembeli, barulah uang tersebut diteruskan kepada penjual.

Tujuan utama dari sistem Rekber adalah menciptakan rasa aman dan kepercayaan dalam proses jual beli, terutama di platform yang tidak memiliki sistem pembayaran terintegrasi seperti marketplace besar (misalnya Tokopedia atau Shopee).

Contoh kasus:

Bayangkan kamu ingin membeli barang dari forum jual beli atau media sosial. Karena tidak ada sistem checkout atau pembayaran resmi, maka kamu dan penjual sepakat untuk menggunakan jasa Rekber. Nah, Rekber ini akan bertindak sebagai penengah yang memastikan uangmu tidak hilang begitu saja dan barang benar-benar dikirim.

1. Kesepakatan Transaksi

Tahap pertama dalam penggunaan Rekber adalah adanya kesepakatan antara pembeli dan penjual untuk menggunakan layanan pihak ketiga ini. Kesepakatan ini biasanya dilakukan melalui obrolan pribadi di platform tempat mereka bertransaksi, seperti Facebook, Telegram, atau forum jual beli seperti Kaskus.

Baca Juga  Memahami Apa Itu QRIS, Manfaat, dan Cara Pakainya

Poin penting dalam tahap ini:

  • Kedua belah pihak setuju untuk tidak melakukan transaksi langsung.
  • Keduanya memilih untuk menggunakan pihak ketiga agar transaksi lebih aman.
  • Biasanya ditentukan juga siapa yang akan menanggung biaya jasa Rekber (pembeli, penjual, atau dibagi dua).

2. Memilih Jasa Rekber yang Terpercaya

Setelah sepakat, langkah berikutnya adalah menentukan jasa Rekber yang akan digunakan. Penting untuk memilih pihak ketiga yang memiliki rekam jejak baik dan dikenal di komunitas tempat transaksi dilakukan.

Tips dalam memilih jasa Rekber:

  • Gunakan jasa yang sudah lama beroperasi dan memiliki testimoni positif.
  • Pastikan identitas pihak Rekber jelas, seperti nama asli, kontak, dan nomor rekening resmi.
  • Hindari Rekber dadakan yang hanya dikenal dari satu pihak (misalnya dari penjual saja).

Biasanya jasa Rekber tersedia di komunitas tertentu, seperti:

  • Forum jual beli (misalnya: Kaskus, TokoBagus zaman dulu)
  • Grup Facebook jual beli
  • Grup Telegram HP, sneakers, barang koleksi, dll.

3. Pembeli Mengirim Uang ke Rekber

Setelah rekber dipilih, pembeli akan mentransfer dana sesuai harga barang ke rekening milik penyedia layanan Rekber, bukan langsung ke penjual.

Langkah ini penting karena:

  • Dana akan “ditahan” dulu oleh pihak Rekber.
  • Pembeli wajib menyimpan bukti transfer (screenshot atau resi).
  • Setelah transfer, pembeli memberi tahu Rekber dan penjual bahwa uang sudah dikirim.

Pada tahap ini, Rekber juga akan:

  • Memastikan nominalnya sesuai dengan yang disepakati.
  • Memberikan konfirmasi ke penjual bahwa dana sudah “dititipkan”.

4. Penjual Mengirim Barang

Setelah dana dikonfirmasi masuk oleh pihak Rekber, penjual baru mulai mengirimkan barang ke pembeli. Tahap ini sangat krusial karena menandai dimulainya proses pengiriman.

Hal-hal yang harus diperhatikan:

  • Penjual wajib mengirimkan barang sesuai deskripsi yang disepakati (jenis, warna, kondisi, dll).
  • Pengiriman harus dilakukan menggunakan jasa ekspedisi yang memiliki resi (tracking).
  • Penjual wajib memberikan nomor resi ke pembeli dan Rekber sebagai bukti bahwa barang sudah dikirim.

Jika penjual tidak mengirimkan barang dalam batas waktu yang disepakati, pembeli bisa membatalkan transaksi dan meminta dana dikembalikan.

Baca Juga  Resesi Adalah? Arti, Pemicu, Dampak, & Solusi Mengatasinya

5. Barang Diterima dan Dicek oleh Pembeli

Setelah barang sampai di tangan pembeli, pembeli wajib memverifikasi bahwa barang yang diterima sudah sesuai dengan kesepakatan.

Tahap ini bisa mencakup:

  • Pemeriksaan fisik barang (ukuran, warna, fungsi).
  • Pengambilan video unboxing sebagai bukti.
  • Komunikasi langsung ke penjual dan Rekber untuk memberi konfirmasi.

Jika barang:

  • Sesuai → pembeli menyatakan setuju agar dana diteruskan ke penjual.
  • Tidak sesuai → pembeli dapat meminta penyelesaian, seperti retur, diskon, atau pembatalan transaksi.

6. Rekber Meneruskan Uang ke Penjual

Setelah pembeli memberikan konfirmasi bahwa barang diterima dalam kondisi baik dan sesuai, pihak Rekber akan mentransfer dana yang sebelumnya ditahan kepada penjual.

Kondisi penting dalam proses ini:

  • Rekber tidak boleh mengirimkan dana sebelum ada konfirmasi dari pembeli.
  • Jika ada sengketa, Rekber biasanya menahan dana sementara hingga ada penyelesaian.

Pihak penjual juga biasanya akan menerima notifikasi dari Rekber bahwa dananya sudah dikirim.

7. Transaksi Selesai

Setelah dana diteruskan ke penjual, maka transaksi dianggap selesai dengan aman. Baik pembeli maupun penjual mendapatkan haknya masing-masing:

  • Pembeli mendapatkan barang yang diinginkan.
  • Penjual mendapatkan pembayaran sesuai kesepakatan.

Biasanya, setelah transaksi selesai:

  • Pembeli bisa memberikan testimoni positif untuk penjual dan Rekber.
  • Penjual bisa mengarsipkan transaksi dan menutup proses.

Dengan memahami proses ini secara mendalam, kamu bisa memanfaatkan sistem Rekber secara lebih bijak dan aman. Jika digunakan dengan benar, Rekber adalah solusi terbaik untuk menghindari penipuan dalam transaksi online non-marketplace.

Manfaat Menggunakan Rekber

1. Meningkatkan Rasa Aman

Rekber memberikan jaminan bahwa uang tidak langsung ke penjual sebelum barang diterima oleh pembeli. Ini meminimalisir risiko penipuan.

2. Membangun Kepercayaan

Dengan adanya perantara, baik pembeli maupun penjual merasa lebih tenang karena transaksi diawasi oleh pihak ketiga yang netral.

3. Cocok untuk Platform Non-Marketplace

Untuk jual beli di media sosial, forum, atau komunitas seperti Kaskus, Facebook Marketplace, dan lainnya, Rekber adalah solusi paling aman.

4. Meminimalkan Konflik

Pihak Rekber dapat membantu mediasi jika terjadi sengketa, misalnya barang tidak sesuai atau belum diterima.

Baca Juga  E Wallet Adalah Dompet Digital: Pahami Manfaat, Kelebihan dan Kekurangannya

Kekurangan dan Risiko Rekber

Meskipun memiliki banyak keuntungan, bukan berarti sistem Rekber tanpa risiko. Berikut adalah beberapa kekurangan yang perlu kamu waspadai:

1. Rekber Palsu

Beberapa oknum penipu mengatasnamakan layanan Rekber padahal itu hanya modus untuk mengelabui pembeli.

2. Biaya Tambahan

Layanan Rekber biasanya tidak gratis. Kamu mungkin dikenakan biaya administrasi, meskipun jumlahnya relatif kecil (sekitar 5.000 – 25.000 rupiah tergantung nominal transaksi).

3. Proses yang Lebih Lama

Jika dibandingkan dengan transaksi langsung, proses Rekber memang sedikit lebih panjang karena harus menunggu konfirmasi dari pihak ketiga.

4. Sengketa Barang

Jika pembeli mengklaim barang tidak sesuai, proses penahanan dana bisa memakan waktu lebih lama. Maka penting untuk mendokumentasikan pengiriman dengan bukti foto/video.

Tips Aman Menggunakan Rekber

Agar tidak terjebak penipuan dengan kedok Rekber, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

1. Gunakan Rekber Terpercaya

Pastikan jasa Rekber yang digunakan memiliki reputasi baik dan dikenal luas di komunitas jual beli.

2. Cek Review dan Testimoni

Cari tahu pengalaman orang lain dalam menggunakan jasa Rekber tersebut. Jika banyak testimoni positif, itu bisa menjadi indikator bahwa layanan mereka bisa dipercaya.

3. Gunakan Rekber Resmi

Beberapa forum jual beli menyediakan layanan Rekber resmi, misalnya Forum Kaskus dengan sistem Kaskus FJB.

4. Hati-hati dengan Chat Palsu

Waspadai jika ada yang berpura-pura menjadi admin Rekber dan mengirim nomor rekening atas nama pribadi. Selalu cek keaslian identitas mereka.

5. Simpan Bukti Transaksi

Selalu simpan bukti transfer, chat kesepakatan, dan resi pengiriman. Ini berguna jika terjadi perselisihan.

Perbedaan Rekber dengan Escrow

Seringkali, orang menyamakan Rekber dengan sistem escrow. Sebenarnya keduanya mirip, hanya berbeda dalam penggunaan istilah. Rekber adalah versi lokal dari escrow, istilah yang umum digunakan di dunia internasional.

Namun, escrow biasanya dikelola oleh lembaga keuangan atau platform besar dengan sistem yang terotomatisasi, sementara Rekber lebih banyak digunakan di transaksi informal dan dijalankan secara manual.

Apakah Rekber Legal di Indonesia?

Secara hukum, rekber adalah sistem yang belum diatur secara khusus dalam perundang-undangan di Indonesia. Namun, tidak ada larangan terkait penggunaan layanan Rekber selama kedua belah pihak menyepakatinya secara sah dan sukarela.

Namun, jika terjadi penipuan atau penggelapan, maka kasusnya bisa diproses secara hukum dengan dasar-dasar umum seperti:

  • Pasal 378 KUHP (penipuan)
  • Pasal 372 KUHP (penggelapan)

Kesimpulan

Rekber adalah solusi pembayaran aman yang sangat berguna dalam transaksi online, terutama di luar platform marketplace besar. Dengan sistem pihak ketiga yang netral, pembeli dan penjual bisa merasa lebih tenang dan terlindungi dari risiko penipuan.

Namun, penting untuk memilih layanan Rekber yang terpercaya, menyimpan bukti transaksi, dan waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan Rekber.

Jika kamu sering melakukan jual beli online secara langsung dengan individu, mempertimbangkan penggunaan Rekber bisa menjadi langkah bijak untuk melindungi dirimu dari kerugian finansial.

Leave a reply

Loading Next Post...
Follow
Sidebar Search
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...